Minggu, 10 Desember 2017

Pretest V-Class (KASI) Analisis Kinerja Sistem

Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class PRETEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem mengenai KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI (KASI) oleh Bu Yulia Chalri. 

Apakah maksud dari konsep 'Proses Pencapaian Tujuan' tersebut?

Konsep ‘Proses pencapaian tujuan’ adalah konsep yang muncul karena perkembangan di bidang manajemen SDM sehingga disadari pada saat ini intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan tetapi terletak di lapisan bawah, dengan kata lain untuk mencapai sebuah tujuan bukan lagi hanya ditentukan oleh yang berada tingkat atas (pemimpin) akan tetapi berada ditingkat bawah karena mereka itu yang deket dengan para konsumennya sehingga mengatahui dan mengerti apa yang dibutuhkan oleh pasar. Dan mereka juga memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya. Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisai masing-masing.

Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.


Konsep ‘Proses Pencapaian Tujuan’ ini sendiri merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dengan menggunakan perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi, dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sedangkan orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya suatu kegiatan manajemen disebut manajer.

Posttest V-Class (COBIT) Analisis Kinerja Sistem

Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class POSTTEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem mengenai Control Objective for Information and related Technology (COBIT)  oleh Bu Yulia Chalri. 

Tools lain untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi) :
Tool-tool yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan Audit Teknologi Informasi. Tidak dapat dipungkiri, penggunaan tool-tool tersebut memang sangat membantu Auditor Teknologi Informasi dalam menjalankan profesinya, baik dari sisi kecepatan maupun akurasinya.
Berikut beberapa software yang dapat dijadikan alat bantu dalam pelaksanaan audit teknologi informasi
1. ACL
ACL (Audit Command Language) merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) yang sudah sangat populer untuk melakukan analisa terhadap data dari berbagai macam sumber.
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah software TABK (TEKNIK AUDIT BERBASIS KOMPUTER) untuk membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik.
2. Picalo
Picalo merupakan sebuah software CAAT (Computer Assisted Audit Techniques) seperti halnya ACL yang dapat dipergunakan untuk menganalisa data dari berbagai macam sumber.Picalo bekerja dengan menggunakan GUI Front end, dan memiliki banyak fitur untuk ETL sebagai proses utama dalam mengekstrak dan membuka data, kelebihan utamanya adalah fleksibilitas dan front end yang baik hingga Librari Python numerik.
Berikut ini beberapa kegunaannya :
· Menganalisis data keungan, data karyawan
· Mengimport file Excel, CSV dan TSV ke dalam databse
· Analisa event jaringan yang interaktif, log server situs, dan record sistem login
· Mengimport email kedalam relasional dan berbasis teks database
· Menanamkan kontrol dan test rutin penipuan ke dalam sistem produksi.
3. Powertech Compliance Assessment
Powertech Compliance Assessment merupakan automated audit tool yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark user access to data, public authority to libraries, user security, system security, system auditing dan administrator rights (special authority) sebuah serverAS/400.
4. Nipper 
Nipper merupakan audit automation software yang dapat dipergunakan untuk mengaudit dan mem-benchmark konfigurasi sebuah router.
Nipper (Jaringan Infrastruktur Parser) adalah alat berbasis open source untuk membantu profesional TI dalam mengaudit, konfigurasi dan mengelola jaringan komputer dan perangkat jaringan infrastruktur.

5. Nessus
Nessus merupakan sebuah vulnerability assessment software, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mengecek tingkat vulnerabilitas suatu sistem dalam ruang lingkup keamanan yang digunakan dalam sebuah perusahaan
6. Metasploit
Metasploit Framework merupakan sebuah penetration testing tool, yaitu sebuah software yang digunakan untuk mencari celah keamanan.
7. NMAP
NMAP merupakan open source utility untuk melakukan security auditing. NMAP atau Network Mapper, adalah software untuk mengeksplorasi jaringan, banyak administrator sistem dan jaringan yang menggunakan aplikasi ini menemukan banyak fungsi dalam inventori jaringan, mengatur jadwal peningkatan service, dan memonitor host atau waktu pelayanan. Secara klasik Nmap klasik menggunakan tampilan command-line, dan NMAP suite sudah termasuk tampilan GUI yang terbaik dan tampilan hasil (Zenmap), fleksibel data transfer, pengarahan ulang dan tools untuk debugging (NCAT) , sebuah peralatan untuk membandingan hasil scan (NDIFF) dan sebuah paket peralatan analisis untuk menggenerasikan dan merespon (NPING)
8. Wireshark
Wireshark merupakan aplikasi analisa netwrok protokol paling digunakan di dunia, Wireshark bisa mengcapture data dan secara interaktif menelusuri lalu lintas yang berjalan pada jaringan komputer, berstandartkan de facto dibanyak industri dan lembaga pendidikan.

Pretest V-Class (COBIT) Analisis Kinerja Sistem

Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class PRETEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem mengenai Control Objective for Information and related Technology (COBIT)  oleh Bu Yulia Chalri. 

COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT.
Cobit berorientasi proses, dimana secara praktis Cobit dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. Cobit memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi.
COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.
Cobit memiliki 4 Cakupan Domain :
  1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and Organise)
Domain ini mencakup strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi yang baik pula.
  1. Pengadaan dan Implementasi (Acquire and Implement)
Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi, dibangun atau diperoleh dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis.
  1. Pengantaran dan Dukungan (Deliver and Support)
Domain ini berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari operasi pada security dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan pengadaan training.
  1. Pengawasan dan Evaluasi (Monitor and Evaluate)
Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol.

Posttest V-Class (KASI) Analisis Kinerja Sistem

Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class POSTTEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem mengenai KENDALI DAN AUDIT SISTEM INFORMASI (KASI) oleh Bu Yulia Chalri. 

Area Pengendalian TI ada 15 yaitu :
  1. Integritas Sistem
  2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
  3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
  4. Backup dan Recovery
  5. Contigency Planning
  6. System S/W Support
  7. Dokumentasi
  8. Pelatihan atau Training
  9. Administrasi
  10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
  11. Operasi
  12. Telekomunikasi
  13. Program Libraries
  14. Application Support (SDLC)
  15. Pengendalian Mikrokomputer
Penjelasan masing-masing area :
  1. Integritas Sistem
  • Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
  • Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
  • Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
  • Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
  • Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
  • Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh
  2. Manajemen Sumber Daya
  • Faktor-faktor yang melengkapi integritas siste
  • Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar
  • Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan
  3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
  • Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
  • Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui
  4. Backup dan Recovery
  • Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
  • Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung, peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
  5.Contigency Planning
  • Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman terhadap fasilitas pemrosesan SI
  • Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang H/W, sistem S/W dan sebagainya.
  6. System S/W Support
  • Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik untuk integritas fungsionalnya
  • Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide logical security)
  7. Dokumentasi
  • Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem
  • Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
  • Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
   8. Pelatihan atau Training
  • Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
  • Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan
  9. Administrasi
  • Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan
  • Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.
 10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
  • Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi
  • Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
  • Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi
  11. Operasi
  • Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
  • Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
  • Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
 12. Telekomunikasi
  • Review terhadap logical and physical access controls,
  • Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)
  • Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut dan juga redundansi saluran telekomunikasi.
 13. Program Libraries
  • Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program code dengan yang disimpan di application test libraries development
  • Terdapat review atas prosedur quality assurance.
 14. Application Support
  • Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
  • Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
  • proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
  • Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.
 15. Microcomputer Controls
  • Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
  • Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran hak cipta.

Senin, 20 November 2017

Posttest V-Class Analisis Kinerja Sistem

      MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN 
      Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class POSTTEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem oleh Bu Yulia Chalri.
        Langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan untuk melindungi aset sistem informasi terdiri dari :
Gambar 1. Langkah Utama Program Keamanan

1.       Persiapan Rencana Pekerjaan (Preparation of a Project Plan)
            Perencanaan proyek untuk tinjauan keamanan mengikuti item sebagai berikut:
  • Tujuan review
  • Ruang lingkup review
  • Tugas yang harus dipenuhi
  • Organisasi dari tim proyek
  • Sumber anggaran (pendanaan)
  • Jadwal untuk menyelesaikan tugas
2.      Identifikasi Kekayaan (Identification of Asset)
            Kategori asset:
  • Personel (pengguna akhir, analis, programmer, operator, pegawai, security)
  • Harsware (mainframe, minicomputer, microcomputer, disk, printer, communication lines, concentrator, terminal)
  • Dokumentasi (sistem dan program, basis data, rencana dasar, insuransi, kontrak)
  • Persediaan (alat-alat yang dapat dicairkan, kertas, tape, kaset)
  • Data/informasi (file asli, file transaksi, file arsip)
  • Software aplikasi (debitor, creditor, sales, inventory)
  • Sistem Software (compilers, utilitas, DBMS, sistem operasi, software komunikasi, spreadsheets)

3.      Penilaian Kekayaan (Valuation of Asset)
            Mengukur penilaian kekayaan dengan cara penilaian kekayaan yang hilang (lost), waktu periode untuk perhitungan atas hilangnya kekayaan, dan umur asset.
Gambar 2. Penilaian Kekayaan.
4.      Identifikasi Ancaman-ancaman (Threats Identification)

Gambar 3. Ancaman.

        Sumber ancaman Eksternal: 
  • Kejadian alami (Nature / acts of god)
  • h/w suppliers
  • s/w suppliers
  •  kontaktor
  • suppliers sumber daya lainnya
  • competitor (sabotase, pengintaian, perkara hokum, masalah finansial secara wajar ataupun tidak terhadap competitor)
  • hutang dan hak pemilik
  • perpaduan (pelanggaran, sabotase, gangguan)
  • pemerintahan
  • lingkungan (gangguan, publisitas yang kurang baik)
  • criminal/hackers (pencurian, sabotase, pengintaian, pemerasan) 

        Sumber ancaman Internal:
  • manajemen (kesalahan dalam penyediaan sumber daya, perencanaan dan control yang tidak cukup)
  • pegawai (kesalahan pemakai, pencurian, penipuan, sabotase, pemerasan, penggunaan layanan yang tidak sah)
  • sistem yang tidak stabil (kesalahan hardware, kesalahan software, kesalahan fasilitas)

5.   Penilaian Kemungkinan Ancaman (Threats Likelihood Assessments)
            Sebagai contoh, perusahaan asuransi dapat menyediakan informasi tentang kemungkinan terjadinya kebakaran api dalam satu waktu periode tertentu.
6.      Analisis Expose (Exposures Analysis)
            Tahap analisis expose terdiri dari 4 tugas, yaitu:
  • Identifikasi control ditempat
  • Penilaian keandalan control ditempat
  • Evaluasi kemungkinan bahwa insiden ancaman akan berhasil
  • Menilai kerugian yang dihasilkan dari ancaman

7.      Mengatur Kontrol (Adjust Controls)
       Cukupannya meliputi cara mengelola resiko, termasuk kebijakan, prosedur, pedoman, praktek atau struktur organisasi yang dapat di administrasikan, secara teknis, manajemen, atau sifat hukum. 
8. Persiapan Laporan Keamanan (Prepare of Security Report)
     Insiden keamanan informasi akan dikomunikasikan dengan cara yang memungkinkan tindakan korektif yang tepat waktu yang akan diambil. Pelaporan insiden formal dan prosedur tambahan akan dibentuk dan dikomunikasikan kepada semua pengguna. Tanggung jawab dan prosedur akan dibentuk untuk menangani insiden keamanan informasi setelah pelaporan.

Minggu, 19 November 2017

Pretest V-Class Analisis Kinerja Sistem

MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN

Berikut ini adalah jawaban dari soal v-class PRETEST mata kuliah Analisis Kinerja Sistem oleh Bu Yulia Chalri.
Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi yang perlu dilindungin adalah asset Sistem Informasi yang terbagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
    1. Aset Fisik, meliputi : 
           a. Personnel 
           b. Hardware (termasuk  media penyimpanan, dan periperalnya) 
           c. Fasilitas 
           d. Dokumentasi dan  
           e. Supplies 
    2. Aset Logika 
           a. Data / Informasi dan 
           b. Sofware (Sistem dan Aplikasi)  

Selain itu, menurut David Icove ada Empat tipe keamanan komputer berdasarkan lubang keamanannya. Antara lain sebagai berikut:
  1. Keamanan yang bersifat fisik ( physical security ) Termasuk akses orang ke gedung, peralatan, atau media yang digunakan. Beberapa contoh kejahatan jenis ini adalah sebagai berikut
    • Berkas-berkas dokumen yang telah dibuang ke tempat sampah yang mungkin memuat informasi password dan username.
    • Pencurian komputer dan laptop
    • Serangan yang disebut dengan DDos Attack / denial of service
    • Pemutusan jalur listrik sehingga tidak berfungsi secara fisik.
    • Pembajakan pesawat pada saat tragedy world trade centre.
    • Keamanan yang berhubungan dengan orang ( personal security ).
  2. Tipe keamanan jenis ini termasuk kepada identifikasi, profile resiko dari pekerja di sebuah perusahaan. Dalam dunia keamanan informasi salah satu factor terlemah adalah dari tipe jenis ini. Hal ini disebabkan manusia bukanlah mesin sehingga kadangkala pekerjaannya tidak terstruktur dan dapat di kelabui. Kejahatan jenis ini sering menggunakan metode yang disebut dengan social engineering .Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (Communication security).
  3. Tipe keamanan jenis ini banyak menggunakan kelemahan yang ada pada perangkat lunak, baik perangkat lunak aplikasi ataupun perangkat lunak yang diugunakan dalam mengelola sebuah database.
  4. Keamanan dalam operasi ( management security ) Kebijakan atau policy adalah hal terpenting yang harus di perhatikan sebuah perusahaan dalam memelihara asset teknologi dan bisnis mereka apabila ingin aman dari serangan hacker. Kebijakan digunakan untuk mengelola sistem keamanan , prosedur sebelum maupun setelah serangan terjadi, mempelajari manajemen resiko seperti dampak dan akibat dari sebuah serangan.Banyak perusahaan terutama di Indonesia tidak memiliki standard prosedur bagi keamanan sistem informasi. Untuk itu beberapa bagian dari buku ini akan banyak membahas tentang implementasi dari standard pelaksanaan keamanan sistem informasi bagi perusahaan yang diambil dari ISO 27001.

Sabtu, 07 Januari 2017

Flowchart “Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode Teorema Bayes”

Flowchart
“Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Metode Teorema Bayes”

Disusun oleh
Ario Bima Abdullah
M. Irfan Hidayat

Flowchart diambil dari penelitian Ardhini Warih Utami dan Ricco Shehelmiaji Putra dengan sedikit revisi.





Pada Gambar Flowchart di atas, menjelaskan alur user. Tahap awal adalah user harus memilih daftar atau login, jika user memilih daftar, maka user harus memasukkan data identitas terlebih dahulu. Jika user memilih login, maka user harus memasukkan ID user. Langkah kedua, setelah user mengisi data identitas, user akan masuk pada halaman menu diagnosa untuk memulai proses diagnosa dengan memilih gejala yang diderita bawang merah. Jika User sudah pernah melakukan diagnosa, user tidak lagi untuk mengisi data baru cukup dengan ID yang sudah ada. Langkah ketiga menghitung rumus dengan menggunakan metode Teorema Bayes. Kemudian output memberikan hasil diagnosa penyakit yang diderita bawang merah. User bisa mendiagnosis ulang setelah keluar hasil diagnosa penyakit pada bawang merah tersebut, dan juga user bisa print out hasil diagnosis tersebut.

Sumber: